Efektivitas Pembelajaran Daring di Musim Pandemi bagi Siswa SD
Oleh : Haryanto, S.Pd.SD. (Guru Kelas III SDIT Mutiara Hati Purwareja Klampok)
Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (Bahasa Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.
Seluruh penjuru dunia tidak terkecuali di Indonesia, semua sektor merasakan dampak corona. Dunia pendidikan salah satunya. Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki gadget yang memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki gadget melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktifitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi materinya pun dalam bentuk video atau ringkasan materi singkat.
Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Kendala yang dihadapi peserta didik selama pembelajaran daring, yakni lebih kepada sarana dan prasarana berupa gadget yang memadai, jaringan internet tidak stabil, puls kuota yang terbatas. Selain itu siswa juga merasa terbebani dengan tugas yang terlalu banyak, sulit fokus, aplikasi yang rumit, dan siswa lebih senang dengan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya di pinggiran kota. Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Kegagapan pembelajaran daring memang nampak terlihat dihadapan kita baik pada guru maupun siswanya. Kendala seperti ini tidak hanya terjadi di satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh di beberapa daerah.
Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus
memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama
dengan penyedia internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring
ini. Bagi sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses
pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi tentang tata cara pelaksanaan
pembelajaran daring.
Efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara daring (online) ternyata kurang efektif.
Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan siswa membutuhkan pendampingan secara langsung pada saat pembelajaran.
Dengan masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia, guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan aplikasi WhatsApp. Selain itu guru juga dapat memanfaatkan aplikasi yang lain seperti Google Meet, Zoom Meeting. Pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja. Namun harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi, keterbatasan infrastruktur perangkat seperti jaringan. Sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom metting namun jaringan atau sinyal di wilayah siswa tidak bagus
Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode pembelajaran serta aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikologis siswa.
Meskipun peserta didik lebih banyak menyukai pembelajaran secara tatap muka, namun mereka menerima kenyataan pembelajaran daring sebagai konsekuensi pemberlakuan work from home dari pemerintah. Hal tersebut membuat mereka semakin sering dan semakin lama menggunakan gadget untuk daring dan untuk mengerjakan tugas pelajaran.
*Tulisan ini juga tayang di Kompasiana dan Republika https://www.kompasiana.com/haryanto872364/6150a67b010190262e6b62c3/efektivitas-pebelajaran-daring-di-musim-pandemi-bagi-siswa-sd
https://retizen.republika.co.id/posts/14570/efektivitas-pembelajaran-daring-di-musim-pandemi-covid19
0 komentar:
Post a Comment